Pages

Lazada Indonesia

Wednesday, September 7, 2011

Memberi dan Menerima

Teringat tentang pepatah yang berbunyi,
"Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah."

Benar juga rupanya, pepatah ini bisa diartikan bermacam-macam dan salah satunya adalah asli memberi dan asli menerima. Asli yang dimaksud adalah bukan kiasan, namun ya memang kejadian yang sesungguhnya.

Memberi Upah Seorang Pengamen | Pengalaman Pribadi
Memang sangatlah sulit kalau kita memberi, karena harus didasari dengan rasa yang ikhlas barulah hal itu akan sangat menyenangkan antara pemberi dan yang diberi.

Contoh nyata yang pernah aku alami adalah pada saat aku memberi kepada seorang pengamen.
Bla bla bla..setelah selesai bernyanyi, tanpa aku lihat uang receh yang aku ambil dan ternyata uang itu adalah pecahan 100 rupiah. Hal itu aku sadari saat si pengamen membuang uang hasil pemberianku.
Ya Alloh...kenapa pengamen itu membuangnya ya, pikirku dalam hati. Padahal aku bekerja untung yang aku dapat saja per lembar hanya 20 rupiah, sementara dia mengamen per rumah minta lebih dari 100 rupiah.
Tidak sedikitpun diriku ini bermaksud menghina, tidak, wah selalu salah sangka saja dianya, main buang saja sambil melanjutkan perjalanan.

Iya sih, memang salahku sendiri kenapa aku memberinya 100 rupiah (tidak lihat nominal waktu mengambil), eh...aku seakan menghina pengamen itu pikirku dalam hati.
Yang tak habis pikir itu kenapa dan kenapa mereka tidak mau receh 100 perak, apakah uang 100 perak jaman sekarang tiada arti lagi?
Menurutku ya masih sangat berarti, meski dia pengamen.
Kok tahu?

Ya tahunya begini, waktu aku berbelanja sabun mandi dan pasta gigi ke supermarket berinisial I, aku dapati seorang pengamen yang menukarkan uang hasil mengamennya di supermarket tersebut. Di situ juga banyak uang 100 perak yang ikut ditukarkan, lah kan berarti tidak semua pengamen kan yang menganggap 100 perak uang yang tiada arti (Bukan main, dalam satu hari dia mendapat 300 ribu rupiah lebih).
Gimana tiada arti?
Lah wong dikasih 100 kok malah dibuang?

Seklumit gambaran betapa berartinya, betapa menyenangkan kalau antara pemberi dan penerima saling memaklumi.

Berbalas Kunjung.
Ya..kita harus sadarlah, bahwa setiap peblogger, individu, memiliki kesibukan, rencana, waktu dan sebagainya untuk bisa online, kita maklumi kalau belum bisa membalas kunjungan dan sebagainya.
Mungkin...mungkin saja dia sedang online tapi koneksi internet yang pas-pasan, atau jaringan sering putus, ya maklumlah si empunya hanya bisa posting dan tidak berbalas sapa. Hal ini wajar menurutku.

Yang jelas memberi akan lebih baik daripada hanya menerima, di mata masyarakat maupun di hadapan Tuhan.

Atau mungkin...mungkin saja hal umum terjadi, ya biasalah kegiatan offline yang banyak dalam rencananya dan sebagainya.
(Hanya sekilas untuk mengisi blog saja gan).

Menurut Anda?

No comments:

Post a Comment

Mohon doanya agar CEPAT Sembuh seperti sedia kala